SPO Skrining Resiko Jatuh
Standar Prosedur Operasional Skrining Resiko Jatuh
Skrining risiko pasien jatuh adalah suatu prosedur untuk menilai risiko pasien jatuh baik secara subjektif maupun objektif disetiap ruang lingkup pelayanan rawat jalan, rawat inap ,dan instalasi gawat darurat.
Tujuan
Sebagai acuan dalam melakukan skrining resiko jatuh.
Kebijakan
Sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kalideres Nomor 125 Tahun 2018 tentang Kebijakan Asesmen Pasien.
Prosedur
1. A. Pasien Rawat Jalan
1. Perawat/bidan melakukan skrining resiko jatuh pada semua kelompok umur pasien di rawat jalan yang termasuk rangkaian kegiatan asesmen awal pasien rawat jalan..
2. Perawat/Bidan melakukan observasi pasien dengan menggunakan tools Skrining Risiko Jatuh Get up and Go Test dan dokumentasikan pada formulir asesmen awal pasien rawat jalan.
3. Perawat/Bidan menentukan nilai skor pada kolom skrining risiko jatuh yang terdapat pada formulir asesmen pasien rawat jalan.
4. Perawat/Bidan menetapkan tindak lanjut untuk pasien tersebut jika terdapat rsiko jatuh sedang atau tinggi dalam hal langkah-langkah pencegahan risiko jatuh sesuai skor yang didapat. seperti :
a. Edukasi,
b. Pemberian tanda resiko jatuh dan
c. Pemberian alat bantu yang diperlukan.
5. Perawat/Bidan melaporkan kondisi tersebut kepada dokter yang bertugas serta berkolaborasi dengan PPA lainnya.
B. Pasien Rawat Inap
1. Perawat/bidan melakukan skrining resiko jatuh pada semua kelompok umur pasien di Rawat Inap yang masih dalam rangkaian kegiatan asesmen awal pasien rawat inap..
2. Perawat/Bidan melakukan observasi pasien dengan menggunakan tools Skrining Risiko Jatuh dan dokumentasikan pada formulir asesmen awal pasien rawat inap ;
a. Untuk kelompok umur neonatus dan bayi baru lahir dikategorikan Resiko Jatuh Resiko Tinggi.
b. Untuk Kelompok Umur pasien anak menggunakan Tools Humpty Dumpty Scale
c. Untuk Kelompok Umur pasien dewasa menggunakan Tools Get Up and Go Test
d. Untuk Kelompok Umur pasien diatas 60 tahun menggunakan Tools Geriatri Ontario Modified Stratify.
3. Perawat/Bidan menentukan nilai skor pada formulir risiko jatuh dan dokumentasikan pada formulir asesmen awal rawat inap.
4. Perawat/Bidan menetapkan tindak lanjut untuk pasien dalam hal langkah-langkah pencegahan risiko jatuh sesuai skor yang didapat. seperti :
a. Edukasi,
b. Pemberian tanda resiko jatuh dan
c. Pemberian alat bantu yang diperlukan.
5. Perawat/Bidan laporkan kondisi tersebut kepada dokter yang bertugas dan berkolaborasi dengan PPA lainnya.
2.
3. C. Pasien Instalasi Gawat Darurat
1. Perawat/bidan melakukan skrining resiko jatuh pada semua kelompok umur pasien di Instalasi Gawat Darurat yang masih dalam rangkaian kegiatan asesmen awal pasien.
2. Perawat/Bidan melakukan observasi pasien dengan menggunakan Tools Skrining Risiko Jatuh Get up and Go Test dan dokumentasikan pada formulir asesmen awalpasien gawat darurat.
3. Perawat/Bidan menentukan nilai skor pada formulir risiko jatuh dan dokumentasikan pada formulir asesmen awal pasien gawat darurat.
6. Perawat/Bidan menetapkan tindak lanjut untuk pasien tersebut jika terdapat rsiko jatuh sedang atau tinggi dalam hal langkah-langkah pencegahan risiko jatuh sesuai skor yang didapat. seperti :
a. Edukasi,
b. Pemberian tanda resiko jatuh dan
c. Pemberian alat bantu yang diperlukan.
6. Perawat/Bidan laporkan kondisi tersebut kepada dokter yang bertugas dan berkolaborasi dengan PPA lainnya.
D. Kriteria Risiko Jatuh
Perawat/bidan memberikan perhatian khusus dari skrining risiko jatuh pada pasien dengan kriteria sebagai berikut :
1. Semua pasien anak (0 sampai dengan 18 tahun)
2. Riwayat jatuh sebelumnya
3. Gangguan kognitif
4. Gangguan keseimbangan, gaya berjalan, atau kekuatan pasien
5. Gangguan mobilisasi
6. Penyakit neurologis, seperti stroke dan parkinson
7. Penyakit kronis, seperti osteoporosis, penyakit kardiovaskuler, penggantian sendi
8. Penyakit paru dan diabetes
9. Gangguan muskuloskeletal seperti arthritis dan deformitas
10. Masalah nutrisi
11. Medikamentosa (terutama konsumi obat lebih dari 4 macam)
Unit Terkait
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Unit Rawat Jalan
3. Unit Rawat Inap
4. Ruang Rawat Bersalin
5. HCU
6. Perina
SPO Skrining Resiko Jatuh by otodidakblend on Scribd