Penggunaan Restrain Pada Bayi
Standar Prosedur Operasional
Penggunaan Restrain Pada Bayi
Suatu metode untuk melakukan imobilisasi atau mengurangi kemampuan seorang pasien untuk menggerakkan tangan, kaki, kepala atau tubuhnya secara bebas, dengan menggunakan cara manual, peralatan fisik, peralatan mekanik alat, maupun obat-obatan (farmakologik).
Tujuan
1. Mencegah pasien jatuh.
2. Mencegah pasien mencederai dirinya sendiri.
3. Mencegah pasien melepaskan alat-alat medis yang terpasang.
4. Sebagai acuan dalam penatalaksanaan pemasangan restrain pada pasien ditempat tidur.
Kebijakan
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Nomor 103 Tentang Pelayanan Pasien Resiko Tinggi.
Prosedur
Persiapan alat :
Mummy restraints (pada bayi).
Crib nets (box bayi dengan penghalang)
Cara kerja :
1. Perawat menjelaskan mengenai prosedur yang akan dilakukan.
2. Perawat mencuci tangan.
3. Perawat melakukan identifikasi pasien.
4. Berikan posisi nyaman.
5. Bedong pada tubuh bayi.
6. Tempat tidur bayi terbuat dari besi. Angkat penghalang tempat tidur setinggi tempat tidur tersebut.
7. Melakukan obeservasi dan evaluasi tanda vital pasien
8. Lokasi pemasangan restrain apakah ikatan terlepas, range of motion dan kemampuan gerak tangan atau kaki serta memastikan tubuh pasien dalam posisi yang tepat dan nyaman.
9. Adanya nyeri atau ketidak nyamanan (adanya memar, iritasi kulit, ganguan aliran darah).
10. Evaluasi apakah restrain masih diperlukan atau tidak.
11. Perawat melakukan pendokumentasian.
12. Perawat melakukan monitoring pemakaian restrain dengan menggunakan form monitoring.
Unit Terkait
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Unit Rawat Jalan
3. Unit Perawatan Kritis (Perinatologi)
4. Unit Kamar Operasi
SPO Penggunaan Restrain Pada Bayi by otodidakblend on Scribd