Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Resusitasi Jantung Paru pada Ibu Hamil

Standar Prosedur Operasional Resusitasi Jantung Paru pada Ibu Hamil

Download SPO Resusitasi Jantung Paru Pada Ibu Hamil

Pengertian
Suatu usaha untuk mempertahankan kehidupan saat korban mengalami keadaan yang mengancam seperti henti nafas dan henti jantung.

Tujuan
Untuk memperbaiki atau mempertahankan pernafasan dan sirkulasi yang adekuat sampai kondisi yang memyebabkan henti nafas / henti jantung dapat teratasi.

Kebijakan

Sesuai Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Nomor 103 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Pasien Resiko Tinggi.

Prosedur

Persiapan Pasien 
Beritahu keluarga tentang prosedur tindakan
Persiapan Alat
1. Emergency Troley
Laryngoscope set
Margil Forcep
Endothacheal tube berbagai ukuran
Oropharingeal tube
Sungkup 
Stetoskop
Epinefrin
MgSo4
Mandrin
Xylocain gel
Ambu bag
Infus set
Cairan resusitasi
Papan resusitasi
Gunting
Plester
Spuit 20 cc
DC shock
2.  Peralatan lainnya
Set suction
EKG monitor
EKG record
Alat Pelindung Diri

Cara Kerja

1. Memeriksa Respon
a) Petugas segera memeriksa ada tidaknya cedera dan tentukan ada respon atau tidak
b) Tepuk atau guncangkan badan pasien, panggil atau Tanya
c) Bila diduga ada trauma kepala atau leher,pasien tidak boleh digerakkan kecuali bila benar-benar diperlukan
2. Mengecek henti nafas dan jantung dengan cara :
a) Melihat pergerakan dada
b) Dengankan suara nafas
c) Rasakan hembusan nafas
 3. Menilai denyut jantung pasien dengan cara meraba arteri nadi karotis
 4. Memasang papan resusitasi dibawah punggung pasien
 5. Membebaskan jalan nafas dengan cara :
a) Memberihkan sumbatan jalan nafas dengan suction
b) Buka jalan nafas dengan cara : Ektensikan kepala, mengangkat rahang bawah 
 6. Jika nadi arteri karotis tidak teraba maka :
a) Lakukan kompresi dada (2 jari diatas prosesus xifoideus ) sebanyak 30 kali selama 5 siklus. Kompresi jantung luar bergantian dengan ventilasi perbandingan 30:2. Pada ibu hamil dengan usia kehamilan lebih dari 20 minggu posisikan ibu hamil miring ke kiri 15-30 derajat atau jika tidak memungkinnkan geser uterus ke sebelah kiri.
b) Lakukan pemasangan alat bantu nafas ( ETT ). Setelah ETT terpasang berikan bantuan nafas sebanyak 10-12 kali permenit
c) Evaluasi ulang pasien, bila tetap tidak ada tanda-tanda sirkulasi ( nadi teraba ) lanjutkan kompresi. Bila tanda-tanda sirkulasi sudah ada, periksa penafasan
d) Bila ada tanda sirkulasi ( nadi teraba ) dan nafas berikan posisi mantab dan awasi nafas serta sirkulasi
e) Bila tidak ada nafas berikan bantuan nafas 10-12 kali permenit
f)   Bila kegawatan berhasil ditangani, segera pindahkan pasien ke ruang CCU ( Critical Care Unit ) jika memungkinkan atau jika tidak segera dirujuk, sebelumnya jelaskan kepada orang tua bayi dengan meminta persetujuan yang dituangkan dalan inform consent.
g)  Pasien dipindahkan ke ruang CCU dengan berkoordinasi dengan dokter jaga CCU atau perawat.
h) Setelah masalah jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi teratasi segera pikirkan dan evaluasi penyebab hilangnya kesadaran ibu seperti karena penyakit jantung, perdarahan, eklamsia, syok anafilatik dan lain-lain.
i)   Lakukan USG lebih lanjut dengan USG abdomen untuk melihat perdarahan tersembunyi di intraabdomen dan segera rujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi.
 7. Catat tindakan dan hasil observasi ke dalam lembar CPPT

Unit Terkait

1. Intalasi Gawat Darurat
2. Rawat Inap
3. Rawat Jalan
4. Critical Care Unit
5. Kamar Operasi