Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SPO Asesmen Fungsional Pasien

Standar Prosedur Operasional Asesmen Fungsional Pasien


Pengertian
Asesmen fungsional adalah kegiatan/prosedur menilai dan mengevaluasi kemampuan memenuhi kebutuhan harian pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit.

Tujuan
Untuk menentukan tingkat ketergantungan pasien dalam memenuhi aktivitas hariannya.

Kebijakan
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Nomor Tahun Tentang Asesmen Pasien di Rumah Sakit Umum.

Prosedur
1. Asesmen fungsional dilakukan oleh perawat pada saat pasien datang ke rumah sakit, 1 minggu setelah dirawat inap, 2 minggu setelah dirawat inap dan saat menjelang pulang.
2. Perawat melakukan asesmen tingkat kemandirian pasien dengan menggunakan skala barthel (barthel index) pada semua pasien Geriatri (usia >60 th)
3. Perawat menilai status fungsional pasien yang meliputi:
Mengendalikan rangsang defekasi (BAB)
Mengendalikan rangasang berkemih (BAK)
Membersihkan diri (cuci muka, sisir  rambut, sikat gigi)
Penggunaan jamban, masuk dan keluar (melepaskan, memakai celana, membersihkan, menyiram)
Makan
Berubah posisi dari berbaring ke duduk
Berpindah/berjalan
Memakai baju
Naik turun tangga
Mandi
4. Perawat menjumlahkan skor yang ada dengan katagori skor:
20           : mandiri
12 - 19    : ketergantungan ringan
9 - 11      : ketergantungan sedang
5 - 8        : ketergantungan berat
0 - 4        : ketergantungan total
5. Perawat mencatat hasil asesmen dalam rekam medis dan catatan perkembangan pasien terintegrasi.
6. Apabila hasil asesmen fungsional <12 tahun, perawat melaporkan ke DPJP.
7. Dokter akan menentukan diagnosis pasien dan melakukan verifikasi atau assesmen yang dilakukan oleh perawat
8. Semua informasi yang didapat harus didokumentasikan di rekam medis oleh perawat.

Unit Terkait
1. Rawat Inap Umum
2. Rawat Inap Kebidanan
3. HCU
4. Isolasi