SPO Asfiksia
SPO Asfiksia
Pengertian
Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir.
Asfiksia dibedakan menjadi :
A. Tidak asfiksia / tanpa asfiksia :
1. Nilai APGAR 8-10
2. Bayi lahir tidak menangis spontan, tetapi setelah badan dikeringkan, dilakukan pengisapan lendir atau rangsangan taktil, timbul respons upaya bernafas yang baik (bayi menangis) dengan detak jantung > 100 kali / menit.
B. Asfiksia sedang :
1. Nilai APGAR 4 – 7
2. Setelah badan dikeringkan, dilakukan pengisapan lendir dan rangsangan taktil, respon usaha nafas yang timbul lemah dan perlu dilakukan bantuan ventilasi dengan ventilasi tekanan positif.
C. Asfiksia berat :
1. Nilai APGAR < 3
2. Perlu tindakan ventilasi tekanan positif dan intubasi.
3. Perlu timdakan pemijatan dada.
4. Perlu pemberian medikasi.
Tujuan
Sebagai acuan dalam menangani neonatus dengan asfiksia sehingga menurunkan angka kematian perinatal.
Kebijakan
- Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran.
- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
- Permenkes Nomor 290 tahun 2008 Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran.
- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1087 Tahun 2010 Tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit.
Prosedur
1. Bersihkan jalan nafas bayi dengan melakukan penghisapan lendir .
2. Potong tali pusat secara antiseptik.
3. Bila bayi tidak menangis, lakukan :
- Rangsangan taktil dengan menepuk-nepuk kaki, mengelus dada, perut atau punggung.
- Bila dengan rangsang taktil bayi belum menangis, Lakukan nafas buatan.
4. Pertahankan suhu tubuh bayi agar tidak memperburuk keadaan dengan cara :
- Bungkus bayi dengan kain hangat dan kering.
- Jaga badan bayi tetap kering.
- Jangan memandikan bayi dengan air dingin dan tunda perasat memandikan bayi sampai keadan bayi stabil.
5. Apabila nilai APGAR menit ke- 5 sudah baik (7-10), Lakukan perawatan selanjutnya, yaitu :
- Bersihkan badan bayi
- Lakukan perawatan tali pusat
- Pemberian ASI sedini mungkin
- Pakaikan baju bayi
- Pasang peneng untuk identifikasi
6. Ajarkan ibu dan keluarga cara :
- Menyusui yang baik
- Merawat tali pusat
- Memandikan bayi
- Mengobservasi keadaan nafas bayi
7. Jelakan pada keluarga tentang pentingnya :
- Pemberian ASI sejak dini sampai anak berusia 2 tahun.
- Makanan bergizi bagi ibu menyusui
- Makanan tambahan setelah bayi berusia 4 bulan.
Unit Terkait
1. Poli Anak