SPO Aspirasi Vakum Manual (AVM)
SPO Aspirasi Vakum Manual (AVM)
Pengertian
Aspirasi Vakum Manual atau AVM adalah Tehnik aspirasi untuk mengeluarkan isi uterus melalui servik.
Tujuan
1. Menghentikan Perdarahan
2. Membersihkan rahim dari sisa konsepsi
Kebijakan
- Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
- Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
- Sesuai Surat Keputusan Direktur Tentang kebijakan PONEK
Prosedur
- Lakukan konseling dan lengkapi persetujuan tindakan medis.
- Persiapkan alat, pasien, dan pencegaan infeksi sebelum tindakan.
- Minta pasien berkemih.
- Baringkan pasien dalam posisi litotomi dan pasang kain alas bokong dan penutup perut bawah.
- Pastikan alur cairan dan darah masuk pada tempatnya.
- Pasang tensimenter, infus set, dan cairannya, kemudian beri analgetika (parasetamol) 30 menit sebelum tindakan.
- Suntikkan 10 unit oksitosin IM atau 0,2 mg ergometrin IM.
- Siapkan AVM Kit dan instrumen. Pasang adaptor pada 3 kanula dengan ukuran yang berbeda.
- Dekatkan dan uji fungsi serta kelengkapan alat resusitasi.
- Cuci tangan dan lengan, keringkan, lalu kenakan sarung tangan DTT.
- Siapkan tekanan negatif dalam tabung AVM.
- Beritahukan pasien bahwa tindakan akan dimulai.
- Bersihkan daerah vulva dan sekitarnya, kemudian lakukan pengosongan kandung kemih dengan kateter apabila pasien belum berkemih.
- Cabut dan masukkan kateter ke dalam wadah dekontaminasi.
- Pasang spekulum Sims bawah dan atas, minta asisten mempertahankan posisi kedua spekulum dengan baik.
- Oleskan larutan antiseptik pada serviks dan vagina.
- Nilai bukaan serviks, perdarahan, jaringan, atau trauma. Bersihkan serviks dan vagina dengan larutan antiseptik.
- Periksa apakah ada robekan serviks atau hasil konsepsi di kanalis servikalis. Jika ada, keluarkan dengan forsep ovum.
- Jepit bibir atas serviks di arah jam 11 dan jam 1 dengan tenakulum (atau klem ovum atau Fensteruntuk abortus inkomplit) kemudian pegang gagang tenakulum dengan tangan kiri.
- Lakukan pemeriksaan kedalaman dan lengkung uterus dengan penera kavum uteri.
- Tentukan ukuran kanula yang sesuai dengan bukaan ostium.
- Pasang kanula yang sesuai dan lakukan dekontaminasi pada kanula yang tidak terpakai.
- Tarik tenakulum hingga serviks dan uterus berada pada posisi yang sesuai, kemudian dorong kanula hingga mencapai fundus tetapi tidak lebih dari 10 cm.
- Pegang kanula dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri, tarik sedikit ujung kanula dari fundus, lalu hubungkan adaptor dan kanula dengan tabung AVM.
- Pegang kanula dan topangkan tabung pada telapak tangan dan lengan bawah kanan, buka pengatur klep agar tekanan negatif bekerja.
- Dorong kembali kanula hingga menyentuh fundus kemudian lakukan evakuasi massa kehamilan dengan gerakan rotasi dari dalam ke luar atau gerakan maju mundur sambil dirotasikan dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Lakukan hingga semua permukaan dinding depan terasa bersih.
- Putar lubang kanula ke belakang, lakukan gerakan rotasi atau maju mundur secara sistematis pada dinding belakang.
- Lakukan berulang-ulang gerakan rotasi dan kraniokaudal hingga meliputi semua permukaan dinding uterus.
- Jagalah agar selama evakuasi, kanula tidak keluar melewati ostium.
- Bila tidak dijumpai massa kehamilan, lakukan evaluasi ulangan.
- Evakuasi selesai bila ditemukan tanda-tanda berikut: a) Busa kemerahan tanpa jaringan dalam kanula. b) Terasa mulut kanula mengenai permukaan yang kasar seperti sabut. c) Uterus berkontraksi seperti menjepit kanula.
- Evakuasi isi rahim
Unit Terkait
- Ruang Bersalin
- Ruang Operasi
SPO Aspirasi Vakum Manual (AVM) by otodidakblend on Scribd
Download SPO Aspirasi Vakum (AVM)