SPO Asuhan Nifas
SPO Asuhan Nifas
Pengertian
Asuhan Nifas adalah Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, berlangsung kira-kira 6 minggu.
Tujuan
1. Sebagai bahan acuan dalam mengelola pasien nifas
2. Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas pada ibu setelah persalinan
3. Memberikan layanan edukasi pasien nifas selama di rumah, sehingga tetap terjaga dalam keadaan yang baik setelah persalinan.
Kebijakan
- Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
- Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
- Sesuai Surat Keputusan Direktur Tentang kebijakan PONEK
Prosedur
Lakukan anamesis yang meliputi
1. Anamnesis :
• Identitas
• Keluhan Utama
• Keluhan Tambahan
• Riwayat Haid, riwayat kehamilan, riwayat kontrasepsi dan riwayat sosial.
2. Cuci tangan
3. Pemeriksaan Fisik :
• Keadaan umum
• Berat badan dan tinggi badan
• Tanda – tanda vital
4. Pemeriksaan umum :
Meliputi mata, konjungtiva anemis, sklera ikterik, edema palpebra, Pemeriksaan gigi geligi, infeksi mulut, pemeriksaaan paru-paru, abdomen dan ekstremitas.
5. Pemeriksaan lainnya
• Cari adanya Perdarahan pervaginam, kondisi perineum, tanda infeksi, kontraksi uterus, tinggi fundus
• Nilai fungsi berkemih, fungsi cerna, penyembuhan luka, sakit kepala, rasa lelah, dan nyeri punggung.
• Tanyakan ibu mengenai suasana emosinya, bagaimana dukungan yang didapatkannya dari keluarga, pasangan, dan masyarakat untuk perawatan bayinya
• Tatalaksana atau rujuk ibu bila ditemukan masalah
• Lengkapi vaksinasi tetanus toksoid bila diperlukan
• Minta ibu segera menghubungi tenaga kesehatan bila ibu menemukan salah satu tanda berikut:
• Perdarahan berlebihan
• Sekret vagina berbau
• Demam
• Nyeri perut berat
• Kelelahan atau sesak
• Bengkak di tangan, wajah, tungkai, atau sakit kepala atau pandangan kabur
• Nyeri payudara, pembengkakan payudara, luka atau perdarahan puting
6. Anjurkan ibu untuk melakukan kontrol/kunjungan masa nifas setidaknya 4 kali yaitu:
- 6-8 jam setelah persalinan (sebelum pulang)
- 6 hari setelah persalinan
- 2 minggu setelah persalinan
- 6 minggu setelah persalinan
7. Berikan informasi tentang perlunya melakukan hal-hal berikut
• Kebersihan diri
- Membersihkan daerah vulva dari depan ke belakang setelah buang air kecil atau besar dengan sabun dan air. Mengganti pembalut dua kali sehari
- Mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelamin
- Menghindari menyentuh daerah luka episiotomi atau laserasi.
• Istirahat
- Beristirahat yang cukup
- Kembali melakukan rutinitas rumah tangga secara bertahap
• Latihan
- Menjelaskan dan mengajarkan pentingnya latihan otot perut dan panggul
• Gizi
- Mengkonsumsi tambahan 500 kalori/hari
- Diet seimbang (cukup protein, mineral dan vitamin)
- Minum minimal 3 liter/hari
- Suplemen besi diminum setidaknya selama 3 bulan pascasalin, terutama di daerah dengan prevalensi anemia tinggi
- Suplemen vitamin A: 1 kapsul 200.000 IU diminum segera setelah persalinan dan 1 kapsul 200.000 IU diminum 24 jam kemudian
• Menyusui dan merawat payudara
Jelaskan kepada ibu mengenai cara menyusui dan merawat payudara.
• Senggama
- Senggama aman dilakukan setelah darah tidak keluar dan ibu tidak merasa nyeri ketika memasukan jari ke dalam vagina.
- Keputusan bergantung pada pasangan yang bersangkutan.
• Kontrasepsi dan keluarga berencana
Jelaskan kepada ibu mengenai pentingnya kontrasepsi dan keluarga berencana setelah bersalin.
Unit Terkait
- Ruang Bersalin
- Poli Obsgyn
SPO Asuhan Nifas by otodidakblend on Scribd
Download SPO Asuhan Nifas