Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SPO Pemeriksaan Abdomen 3 Posisi

Pengertian Pemeriksaan Abdomen 3 Posisi

Suatu pencitraan pada rongga abdomen dengan klinis tertentu pada  posisi (AP supine, AP erect, dan Left Lateral Decubitus/LLD), dengan menggunakan sinar-x yang dipancarkan oleh pesawat sinar-x konvensional.

Tujuan Pemeriksaan

Untuk memperlihatkan kelainan yanga ada dalam rongga abdomen dari 3 posisi yang berbeda, sehingga ditemukan adanya batasan tegas antara udara dan cairan serta memperlihatkan ada tidaknya udara bebas intraabadomen dan air fluid level.

Kebijakan

  1. PP No. 33 Tahun 2007 Tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif.
  2. Peraturan Kepala BAPETEN No. 8 Tahun 2011 Tentang Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional.
  3. Sesuai SK Direktur Tentang Pelayanan Radiologi

Prosedur Pemeriksaan Abdomen 3 Posisi

1. Prosedur
Tanggalkan logam / benda-benda radioopaque di daerah yang di foto.
2. Posisi AP
a. Pasien tidur supine di atas meja pemeriksaan.
b. Kedua tangan diletakkan di samping tubuh.
c. Tubuh  sedapat mungkin diatur true AP, mid line tubuh sejajar mid line meja pemeriksaan.
d. Cassette diletakkan di bawah meja pemeriksaan (bucky table)
e. CR : vertikal tegak lurus imaging plate.
f. CP : pada umbilicus atau 2 jari di atas crista iliaca.
g. FFD : 90 cm.
h. Faktor eksposi : (Lihat Tabel)
i. Eksposi dilakukan pada saat pasien tahan nafas setelah expirasi.
j. Kriteria gambaran:   batas  atas  tercakup  vertebrae thoracalis   XII  dan batas  bawah tercakup symphisis pubis.
3. Posisi Erect / Semi Erect
a. Meja pemeriksaan diposisikan tegak dengan posisi pasien supine diatasnya, bila tidak memungkinkan pasien diposisikan Semi Erect di tempat tidur pasien.
b. Tubuh sedapat mungkin diatur true AP, kedua lengan diletakkan di samping tubuh.
c. CR: Horizontal, tegak lurus imaging plate.
d. CP:  pada thoracal XII – L I.
e. FFD:  90 cm.
f. Faktor eksposi: (Lihat Tabel)
g. Eksposi dilakukan pada saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi.
h. Kriteria gambaran: yang terpenting adalah batas atas tercakup kedua diafragma.
4. Posisi LLD (Left Lateral Decubitus)
a. Dari posisi supine tubuh pasien selanjutnya di putar ke arah lateral kiri.
b. Kedua lengan diletakkan di atas kepala, lutut diflexikan ke arah depan.
c. Beri  pengganjal pada sisi kanan  (yang menempel pada meja pemeriksaan) pasien.
d. Tubuh pasien di atur true lateral.
e. CR:  horizontal, tegak lurus imaging plate.
f. CP:  pada umbilicus
g. FFD:   90 cm.
h. Faktor eksposi: (Lihat Tabel)
i. Eksposi dilakukan pada saat pasien tahan napas setelah expirasi.
Catatan:
1. Pemeriksaan  ini  tidak  harus  dibuat  dengan ke-3 posisi tersebut  di atas.
2. Bila pasien   tidak   dapat  diposisikan erect maka posisi LLD dapat mewakili atau sebaliknya (AP supine  + erect  atau semi erect + LLD).
3. Untuk abdomen posisi LLD dan erect, diafragma wajib tercakup dalam film.

Unit Terkait

  1. Radiologi
  2. Rawat Jalan
  3. Rawat Inap
  4. Instalasi Gawat Darurat

Download SPO Pemeriksaan Abdomen 3 Posisi