SPO Persalinan Preterm
SPO Persalinan Preterm
Pengertian
Persalinan preterm adalah persalinan yang terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu.
Tujuan
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan kesejahteraan janin dalam kandungan.
2. Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak.
3. Menatalaksana persalinan preterm secara terpadu.
Kebijakan
- Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
- Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
- Sesuai Surat Keputusan Direktur Tentang kebijakan PONEK
Prosedur
1. Anamnesis dan pemeriksaan fisik awal
2. Diagnosis
• Usiakehamilan 37 minggu
•Terjadi kontraksi 4 kali dalam 20 menit atau 8 kali dalam 60 menit diikuti dengan perubahan serviks yang progresif
• Pembukaanserviks ≥ 2 cm
3. Tatalaksana
a. Tatalaksana Umum
pemberian tokolitik, kortikosteroid, dan antibiotic profilaksis, Namun beberapa kasus memerlukan penyesuaian.
b. TatalaksanaKhusus
Jika ditemui salah satu dari keadaan berikut ini, tokolitik tidak perlu diberikan dan bayi dilahirkan secara pervaginam atau per abdominam sesuai kondisi kehamilan:
• Usia kehamilan di bawah 24 dan di atas 34 minggu
• Pembukaan> 3 cm
Ada tanda korioamnionitis (infeksi intrauterin), preeklampsia, atau perdarahan aktif
• Ada gawat janin
• Janin meninggal atau adanya kelainan kongenital yang kemungkinan hidupnya kecil
c. Lakukan terapi konservatif (ekspektan) dengan tokolitik, kortikosteroid, dan antibiotika jika syarat berikut ini terpenuhi:
• Usia kehamilan antara 24-34 minggu
• Dilatasi serviks kurang dari 3 cm
•Tidak ada korioamnionitis (infeksi intrauterin), preeklampsia, atau perdarahan aktif
• Tidak ada gawat janin
d. Tokolitik hanya diberikan pada 48 jam pertama untuk memberikan kesempatan pemberian kortikosteroid. Obat-obat tokolitik yang digunakan adalah:
• Nifedipin: 3 x 10 mg per oral, atau
• Terbutalin sulfat 1000 μg (2 ampul) dalam 500 ml larutan infusNaCl 0,9% dengan dosis awal pemberian 10 tetes/menit lalu dinaikkan 5 tetes/menit tiap 15 menit hingga kontraksi hilang, atau
• Salbutamol: dosis awal 10 mg IV dalam 1 liter cairan infus 10 tetes/ menit. Jika kontraksi masih ada, naikkan kecepatan 10 tetes/menit setiap 30 menit sampai kontraksi berhenti atau denyut nadi > 120/ menit kemudian dosis dipertahankan hingga 12 jam setelah kontraksi hilang.
e. Berikan kortikosteroid untuk pematangan paru janin. Obat pilihannya adalah:
• Deksametason 6 mg IM setiap 12 jam sebanyak 4 kali, ATAU
• Betametason 12 mg IM setiap 24 jam sebanyak 2 kali
f. Antibiotika profilaksis diberikan sampai bayi lahir. Pilihan antibiotika yang rutin diberikan untuk persalinan preterm (untuk mencegah
g. infeksistreptokokusgrup B) adalah:
•Ampisilin: 2 g IV setiap 6 jam, atau
•Penisilin G 2 juta unit IV setiap 6 jam, atau
• Klindamisin: 3 x 300 mg PO (jikaalergiterhadappenisilin)
h. Antibiotika yang diberikan jika persalinan preterm disertai dengan ketuban pecah dini adalah eritromisin 4x400 mg per oral
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan persalinan adalah sebagai berikut:
• Lakukan seksio sesarea bila janin lintang
• Persiapan resusitasi/ konsul dokter anak untuk perawatan bayi berat lahir rendah: cegah hipotermia , bila tidak ada penyulit lakukan metode kangguru.
Unit Terkait
- Ruang Bersalin
- Ruang Rawat Bersalin
SPO Persalinan Preterm by otodidakblend on Scribd
Download SPO Persalinan Preterm